Kuliah Umum Magister SPI UIN Sunan Kalijaga Angkat Isu Kota Islam dan Arsitektur Masjid

Yogyakarta, 2 Juni 2025 — Program Studi Magister (S2) Sejarah Peradaban Islam (SPI) UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan kuliah umum dan kuliah dosen tamu bertema “Kota Islam dan Arsitektur Masjid: Perspektif Sejarah dan Tantangan Masa Depan.” Kegiatan ini digelar secara hybrid di ruang rapat lantai 2 Fakultas Adab dan Ilmu Budaya (FADIB), dan diikuti oleh mahasiswa semester 1 Program Magister SPI serta para dosen dari lingkungan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya.

Kuliah umum ini dimoderatori oleh Riswinarno, S.S., M.M., dosen Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, yang membuka acara dengan menekankan pentingnya memperluas cakrawala keilmuan mahasiswa baru melalui pendekatan lintas-disipliner dalam studi sejarah Islam.

Narasumber pertama, Prof. Dr. Purnawan Basundoro, S.S., M.Hum. (Universitas Airlangga), memaparkan materi tentang penulisan sejarah kota-kota Islam dan tantangan masa depan yang dihadapi para sejarawan. Ia mempertanyakan kembali makna dari istilah "kota Islam" yang sering menimbulkan perdebatan, baik dari segi bentuk fisik maupun fungsi sosial dan religiusnya. “Apakah kota Islam dilihat dari struktur ruangnya, atau dari praktik kehidupan keagamaannya?” ujarnya, sambil mendorong peserta untuk melihat kota sebagai ruang hidup yang sarat dengan simbol dan nilai.

Narasumber kedua, Dr. Ir. Revianto Budi Santoso, M.Arch. (Universitas Islam Indonesia), mengulas sejarah arsitektur masjid dalam seribu tahun terakhir. Ia menyoroti bahwa masjid merupakan simbol paling kuat dalam arsitektur Islam, dengan contoh seperti Dome of the Rock, kubah-kubah besar, serta hiasan kaligrafi yang mencerminkan kedalaman spiritual sekaligus keindahan estetika. Menurutnya, arsitektur masjid tidak hanya mencerminkan gaya visual, tetapi juga dinamika sejarah dan nilai budaya masyarakat Muslim di berbagai belahan dunia.

Kuliah umum ini diharapkan mampu memberikan perspektif baru bagi mahasiswa semester awal dalam memahami sejarah peradaban Islam, khususnya melalui pendekatan terhadap ruang kota dan arsitektur yang menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas umat Islam sepanjang sejarah.